Tuesday, February 2, 2010

Lokalisasi Dolly Surabaya Dirazia

Untuk mengendalikan Jumlah PSK/WTS/Pelacur di Dolly/Doly/Doli Surabaya pemerintah melakukan kegiatan razia ini.

SURABAYA(Pos KOta)- Baru saja buka, wisma-wisma di lokalisasi Dolly (Doly Doli) langsung dirazia, Jumat (25/9)dinihari. Razia dilakukan aparat gabungan Satpol PP Kecamatan Sawahan, Linmas, dan petugas Polsek Sawahan.

Tentu saja kedatangan puluhan petugas ini membuat sejumlah pemilik wisma terkejut.Tak hanya itu, PSK yang sedang duduk di sofa juga berhamburan masuk ke kamarnya masing-masing. Tapi setelah dijelaskan bahwa kedatangan petugas hanya untuk mendata identitas PSK, barulah pemilik wisma dan PSK menerima kedatangan petugas.

Pelacur ini lalu menyerahkan identitasnya berupa KTP. Selanjutnya petugas membawa KTP tersebut ke RW 06 Kelurahan Putat Jaya untuk didata.

Tak mudah bagi petugas untuk mendapatkan KTP PSK. Pasalnya beberapa PSK masih mudik di kampung halamannya. Selain itu para PSK ini banyak yang sudah dibooking pria hidung belang.
“Wah semua anak saya sedang dibooking, Pak. Mungkin nanti saja tak suruh nyerahkan KTP,” kata Rudi, salah satu penjaga wisma Madonna.

Mendengar perkataan pemilik wisma ini, petugas meminta agar kegiatan seks dihentikan dulu. “Dicabut dulu. Nanti dilanjutkan lagi. Sekarang juga saya minta KTP PSK itu. Biar cepat selesai,” tegas Sumantri, petugas Satpol PP Kecamatan Sawahan ini.

Ketegasan petugas membuat pemilik wisma keder. Mereka lalu mengetuk pintu kamar yang digunakan PSK.Tak lama satu per satu pintu kamar terbuka dan terlihat PSK hanya memakai baju seadanya.

Dinihari itu, banyak PSK yang dibooking. Akibatnya kedatangan petugas ini membuat tamu panik. “Ada operasi apa ini, Mas. Apa tamu juga dimintai KTP, soalnya saya gak bawa KTP,” kata Antonius, asal NTT.

Seusai mendapatkan KTP PSK, petugas membawanya ke pos RW VI. Petugas menginginkan agar para PSK mengambil sendiri KTP-nya.
Tak lama, ruangan balai RW VI penuh dengan para PSK. Sebagian besar dari mereka hanya memakai celana pendek yang memperlihatkan paha mulusnya.

Tapi sebelum mendapatkan KTP-nya, PSK ini harus mendengarkan wejangan dari Kapolsek Sawahan AKP Khoirul Anam, Camat Sawahan dan tokoh masyarakat Dolly.

Momentum berkumpulnya PSK ini dimanfaatkan Kapolsek Sawahan untuk mengecek apakah ada trafficking atau tidak. “Apa ada yang masih berusia dibawah 17 tahun atau 18 tahun?” tanya Khoirul Anam.
Pertanyaan ini dijawab serentak oleh para PSK. “Tidak ada Pak,” teriak PSK. Jawaban ini membuat senang Khoirul yang tak ingin ada kasus trafficking di lokalisasi Dolly.(nurqomar/B)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.